Zaman Kapur (144-65 juta tahun yang lalu)

Zaman kapur atau yang biasa disebut dengan Cretaceous berasal dari bahasa Latin Creta yang berarti kapur. Penamaan zaman ini pertama kali diberikan oleh seorang ahli geologi berkebangsaan Perancis, J.B. Omlius d’Halloy pada tahun 1822. Pada Zaman ini pembentukan batuan umumnya sangat dipengaruhi oleh peristiwa genang laut dan susut laut, sehingga penamaan zaman ini didasarkan pada endapan-endapan gamping berbutir halus yang biasa digunakan sebagai kapur tulis, yang terbentuk sebagai endapan laut terutama pada zaman Kapur Akhir. Konfigurasi benua yang sudah menunjukkan perubahan signifikan, terlihat Gondwana yang berada di sebelah selatan mulai mengalami pemisahan. Selama zaman Kapur Samudera Atlantik bagian selatan terbentuk dan memisahkan Amerika Selatan dengan Afrika, India mulai melepaskan diri dari Madagaskar, dan Australia masih bersatu dengan Antartika, sedangkan Laurasia memperlihatkan Amerika Utara yang masih terhubung dengan Eropa. Pada batas K-T boundary (66 Ma) atau perubahan dari zaman Kapur ke Tersier ditandai dengan adanya kepunahan masal lebih dari 50-60% kehidupan (baik hewan maupun tumbuhan) yang ada di bumi disebabkan oleh tumbukan meteor dengan bumi(?) Hal ini diperkuat dengan adanya lapisan yang mengandung konsenterasi Iridium yang cukup tinggi baik di dalam endapan laut maupun darat. Tetapi ada juga pendapat yang menyatakan bahwa konsenterasi Iridium yang ada pada saat itu dari erupsi vulkanik yang cukup besar. Walaupun akhirnya teori yang pertama lebih dapat diterima sehingga menjadi lebih populer. Kepunahan masal yang terjadi ini juga menjadi akhir dari masa kejayaan dari binatang-binatang raksasa termasuk dinosaurus.

(Diolah dari berbagai sumber)

#geologytoday #infonih #smiagisttnas

Geology Today Vol. 4 Maret 20171490298364690[1]

Leave a comment